Bendera Merah Putih /IST

Jakartasatu.com – Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun M Biomed menilai negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) terancam terpecah belah, bahkan bubar.

Ali yang juga pendukung Sandiaga Uno dalam pilkada DKI Jakarta menjelaskan potensi bubarnya Indonesia karena 3 instrumen kedaulatan bangsa yaitu lembaga keuangan, sistem informasi-komunikasi dan sistem transportasi tidak lagi dikuasai negara. Melainkan sudah jatuh dalam pelukan negara-negara asing.

“Indonesia kini sudah tidak berdaulat lagi. Aset ekonomi dan kekayaan sumber daya alam Indonesia segera paripurna dikuasai bangsa asing,” katanya dalam keterangan pers yang diterima redaksi belum lama ini.

Pendukung Prabowo Subianto dalam pemilu presiden 2014 melanjutkan, hutan yang seharusnya dikelola untuk kemakmuran anak bangsa, namun dalam kenyataannya malah dikuasai korporasi besar.

Disisi lainnya, tata kelola bangsa dan negara mengalami totally paralise atau kelumpuhan total, dikendalikan kepentingan dan kekuatan bangsa asing. Antar elite pemimpin negeri saling pasang kuda-kuda, saling menyandera dengan aib dan kasus hukumnya masing-masing.

“Indonesia berada di atas sekaman bara api dendamisme dan mega proxywar yang sangat berbahaya bagi eksistensi dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” sambungnya.

Lagi-lagi rakyatlah yang menjadi korban dan tumbal dinegeri ini. Ekonomi rakyat makin gepeng digerus, ditindas dan dijajah kekuatan kongsi kapitalis multinasional asing. Omset Pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM semakin meluruh dan anjlok. Daya beli rakyat makin menurun. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja rakyat sudah harus jual aset dan mencari pinjaman kesana kemari. Kalau kondisi tersebut dibiarkan, rakyat segera mengalami kelaparan massal dan masif yang dapat timbulkan terjadinya revolusi sosial.

“Lantas dimanakah kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang dikumandangkan Proklamator Soekarno-Hatta 17/8/1945? Dimana kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tata kelola bangsa dan negara? Atau memang sejak zaman penjajahan hingga saat ini, para elite di nusantara hobi atau berfoya-foya diatas penderitaan rakyat dan bangsanya sendiri. Indonesia diujung tanduk dan akan segera bubar tinggal nama jika kenyataan ini tidak segera disudahi,” tandasnya.

Baca Juga: Pilgub Jakarta, APKLI Dukung Sandiaga Uno 

Baca Juga: Gosip Politik Terbaru, Husni Kamil Manik Meninggal Diracun? 

Baca Juga: Beredar Pesan Berantai, 14 Juli Jokowi Umumkan Reshuffle Kabinet 

Baca Juga: Isu Reshuffle, Ferry Baldan Terpental Teten Masduki Jadi Menteri Agraria